Angin dan Hujan

duduk di bangku, dibawah terpal biru. berteman dengan deru hujan yang seolah rindu membasuh bumi.  telur asin, kopi mendingin dan jajanan angkringan didepanku seolah seperti pelacur malam yang mencari hidung belang. petang ini aku terjebak di wts yang menyuguhkan jajanan gorengan tapi terhempas air hujan. dingin memang tapi menjadi panas ketika membaca alunan pesan darimu. di whatsapp, kau mengucap rindu, seperti ribuan tahun tidak bertemu. perasaan yang sama juga dialami diriku tapi aku tau itu salah. iya itu salah.
aku dan kamu bagaikan hujan dan angin petang ini. kita sama sama diharapkan tapi tidak untuk saling bertemu.

Related Posts with Angin dan Hujan

  • kembali terulangmalam tadi begitu dingin, benar benar dingin tak seperti biasanya apalagi didaerah madiun kota, gak ada harapan untuk dingin …
  • Catatan HilangTak ada tulisanku yang bisa dinikmati orang lain, semua yang aku tuliskan sekadar seliweran pikiran yang kutulis melalui medi…
  • KopiKopi. Tentu kamu menyukainya. Sungguh aku heran sama orang yang menikmati kopi dengan adukan gula. Itu patirasa! Kopi. Tentu …

0 Response to Angin dan Hujan

Post a Comment